kuncinya adalah kejujuran. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ اِلَى الْبِرِّ اِنَّ الْبِرِّيَهْدِيْ اِلَى الْجَنَّةِ (رواه البخارى ومسل Artinya:“Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa “kejujuran itu mahal”. Ya, kejujuran memang sangat mahal karena berkata jujur itu terkadang sangat berat. Akan tetapi, agar dapat dipercaya orang, kita harus jujur. Rasulullah saw. telah memberi contoh nyata kepada kita. Pada masa jahiliyah sangat sulit mencari orang yang jujur. Dengan kejujuran Rasulullah saw. menjadi orang yang paling terpercaya. Beliau mendapat gelar al-Am³n (dapat dipercaya) dari bangsa Quraisy
Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membuat hati jadi was-was.
Akan tetapi, kadangkala ada orang yang tidak suka dengan kejujuran. Hal ini dapat terjadi kalau orang itu akan terganggu oleh kejujuran kita itu. Meskipun demikian, kejujuran jangan takut dan risau karena lebih banyak pihak yang mendukung
Kejujuran merupakan bagian dari akhlak yang diajarkan dalam Islam. Seharusnya sifat jujur juga menjadi identitas seorang muslim. Katakan bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah itu salah. Jangan dicampuradukkan antara yang hak dan yang batil.
(Q.S. al-Baqarah/2: 42)
C.Amanah
1. Pengertian Amanah
Amanah artinya
terpercaya (dapat dipercaya). Maksudnya sifat yang mencerminkan kemampuan
sesorang menerima, menyampaikan dan menjaga segala sesuatu yang telah
disampaikan orang lain kepadanya. Amanah dapat berupa pesan , ucapan, perbuatan
,harta, tugas atau tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Dengan demikian
orang yang dapat menjaga amanah biasanya disebut orang yang bertanggung jawab.
Sebaliknya, orang yang tidak menjaga amanah disebut orang khianat / itdak
bertanggung jawab
“Dari Ibnu Umar,
Rasulullah saw. bersabda:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ - أَنَّهُ قَالَ « أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ
وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِىَ مَسْئُولَةٌ
عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلاَ
فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ »(
(رَوَاهُ
مُسْلِمٌ)
Artinya: Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya (HR. Muslim)
simak Video berikut ini sampai dengan selesai.
2, Jenis-jenis Amanah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Amanah terhadap Allah Swt. Amanah ini berupa
ketaatan akan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah Swt.
berfirman:
”Wahai orang-orang yang beriman ,janganlah kalian mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”.(Q.S. Al-Anfa:27)
b. Amanah terhadap sesama manusia. Amanah ini
meliputi hak-hak antar sesama manusia. Misalnya ketika dititipi pesan atau
barang,
“Sesungguhnya Allah Swt menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya…”.(Q.S.An-Nisa:58)
c. Amanah terhadap diri sendiri. Amanah
ini dijalani dengan memelihara dan menggunakan segenap kemampuannya demi
menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan kebahagiaan diri. Allah
Swt.berfirman:
“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya”
( Q.S. Al-Mu’minun:8 )
Rasulullah saw. bersabda,
“Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah; dan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji.” (Ahmad dan Ibnu Hibban).
1. Dipercaya oranglain ini merupakan modal yang sangat berharga
dalam menjalin hubungan atau berinteraksi antara sesame manusia.
2. Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.
3. Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt
D. Istiqomah
1. Pengertian Istiqomah
Istiqomah berarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen
dalam tindakan. Dalam makna yang luas, istiqomah adalah sikap teguh dalam
melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman,
walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.
Sesungguhnya orang-orang
yang berkata Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, tidak
ada rasa khawatir padamereka,dan mereka tidak (pula) bersedih hati”. (Q.S.
Al-Ahqaf :13)
Ayat diatas menjelaskan sikap orang-orang
istiq±mah,yaitu menepati dan mengikuti garis-garis yang telah ditentukan oleh
agama,menjalankan semua perintahAllah Swt. dan meninggalkansemua larangan-Nya.
Orang yang semacam itu tidak perlu khawatir terhadap diri mereka di hari kiamat
karena AllahSwt.menjamin keselamatan mereka.
“Dari Sofyan bin Abdullah
Ats-Tsaqofi berkata, sesungguhnya seorang laki-laki berkata : “Ya Rasulullah,
katakanlah kepadaku tentang Islam suatu perkataan yang aku tidak akan
menanyakannya lagi kepada seseorang selain hanya kepada engkau,” Rasulullah
berkata :” Katakanlah ! Aku beriman kepada Allah kemudian Istiqamah.”
(Sebagai tambahan) Aku berkata : “Ya Rasulullah apa yang harus aku jaga ?”
Maka Rasulullah mengisyaratkan kepada lidahnya sendiri dan berkata : “ini” ( HR.
Muslim di dalam shahihnya ).
Menurut hadits Muslim tersebut diatas, kita
bisa mengerti bahwa sesudah Iman kepada Allah ialah Istiqamah sebagai pasangan
dan sekaligus syarat yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Istiqamah menjadi
sikap yang amat penting dan perangkat yang tidak bisa dipisahkan dalam
mewujudkan Iman dan Akhlaqul Kariimah.
Istiqamah menurut bahasa artinya : lurus, lempang dan tidak berbelok-belok.
Umar bin Khathab menjelaskan bahwa : Istiqamah itu tetap mengikuti perintah dan
( menjauhi ) larangan serta tidak menyimpang dari padanya.” Abu Bakar
menambahkan, bahwa yang dimaksud dengan perkataan “ Istiqamu “ ialah ( sesudah
beriman ) tidak mempersekutukan Allah dengan suatu apapun
2. Hikmah perilaku Istiqomah adalah sebagai berikut.
a. Orang yang Istiqomah akan dijauhkan oleh AllahSwt dari rasa takut dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang menimpanya, tidak hanyut dibawa kesedihan dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa yang akan datang.
b. Orang yang Istiqomah akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan didunia karena ia tekun dan ulet.
c. Orang yang Istiqomah dan selalu sabar serta mendirikan ¡ala takan selalu dilindungi oleh Allah Swt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar